Di ujung tangga. Segenap kekecewaan dapat kucurahkan dalam keheningan disana. Tiba-tiba Chamal lewat di depanku dan berbincang sebentar....
"din, ada yang kenalan tuh!" Chamal dengan nada candanya.
" apa! enggak. apaan siih!" Jawab salah satu temannya.
Demi Tuhan aku tak pernah mengingat pertemuan itu. Hari-hari berlalu..
"dini..dini.. hai dini.."
Ku cari siapa yang memanggilku, tengok kanan-kiri-depan-belakang-bawah(looh)-dan atas. Ternyata suara itu dari tangga di atas kananku. Dan aku hanya memberi senyuman. Lalu berjalan kembali. Bodoh dan aneh, sambil berjalan aku terus mengingat-ingat siapa dia yang memanggil namaku. Saraf otakku terus bekerja. Yipp, aku ingat dia kan temannya Chamal. Tapi, aku enggak tahu namanya.
Seakan ditakdirkan untuk selalu bertemu. Ditangga, koridor kelas, kantin, jalan menuju toilet. Dimana-mana selalu berpapasan. Dia selalu menyapaku.
"dini..dini"
"hai, dini.."
"hai, dini mau kemana?"
Setiap kali bertemu, aku hanya tersenyum. Habis, aku juga enggak tahu namanya. Dibilang sok kenal emang dia sok kenal. Belakangan aku baru tahu dia bernama Raka Prasetyo.
Mengagumi.
Kala itu aku masih duduk di kelas 2 junior high school . Hari itu pertama kali aku masuk kelas itu. Disekolahku setiap pergantian tahun pasti setiap kelas mengalami pengacakan siswa. Pertukaran antar kelas. Katanya sih supaya siswa lebih mengenal satu-sama-lain. Aku paling enggak suka sama yang namanya beradaptasi . Dengan pertukaran antar kelas so pasti beradaptasi dari awal lagi. Pikiranku sudah macam-macam gimana kalau temen-temen baruku enggak asik-asik pasti bagai belajar di neraka.
1,2,3,4 bulan berlalu ternyata semua salah, mereka lebih asik dari yang kubanyangkan. Aku jadi punya sahabat. Abel yah, Abel pinter, juara umum, periang, menggemaskan, tapi dibalik itu dia punya sisi kedewasaan yang bahkan tidak pernah terpikirkan olehku.
Mengagumi seseorang memang sangat menyakitkan. Apa yang disukainya, yang tidak disukainya, tinggalnya dimana, sampai hal-hal yang sangat sangat kecil aku ingin tahu semua tentang dia. Ervan. Yipp Ervan, aku mau tahu semua tentangmu. Dibantu Abel, ku ekspresikan perasaanku pada Ervan. Tapi benang merah yang kurajut sendiri demi memahami apa yang ada dalam dirinya terputus begitu saja. Ervan, memiliki perasaan kepada Abel. Mengagumi memang menyakitkan, semua sia-sia. pengekspresian perasaan yang aku berikan semua hanyalah angin lalu baginya.
Ervan, menginginkan Abel, tapi sayang Abel sudah terikat pada pertautan kasih sayang yang saling membalas. Abel mempunyai kekasih, Chamal namanya. Dia adalah teman baikku di kelas 1. Ervan tahu Abel milik Chamal. Tapi Ervan terus mengejar Abel, walau Abel sudah menegaskan jangan berharap dia akan memilih Ervan.
Jika saja ada kata diatas cinta aku pasti akan menggungkapkan padanya. Walau beberapa musim telah berlalu aku masih saja teringat padanya. Walau sudah berusaha menghapusnya dan perlahan terhapus, tetap saja dia terkadang hadir dalam alam bawah sadarku. Love, darinya aku belajar tentang apa yang ada dalam sebuah kata itu "cinta". Sebuah kata yang tidak pernah habis untuk didiskusikan, dibicarakan. Karena hanya cukup untuk dimengerti dan dipelajari. Tidak seperti halnya matematika yang dapat ditemukan perhitungannya. Begitu pula, dalam novel yang kubaca terkutip sebuah pernyataan oleh Albert Einstein, tak semua yang dapat dihitung, diperhitungkan dan tak semua yang diperhitungkan dapat dihitung.
Bagiku firts love merupakan memory yang terindah. Bayangkan diumurku yang masih belia atau kasarnya ababil, aku sudah dicerca kerumitan cinta, begitu kompleks padahal itu hanyalah sebuah kata. Alhasil aku menyia-nyiakan my firts love. Tapi,aku tidak menyesalinya, bahkan aku berterima kasih karena telah dipertemukannya.
Hakikatnya setiap manusia mempunyai rasa keinginan yang ingin dicapai. Terima Kasih Tuhan Engkau telah memberikan jalannya bahkan lebih dari yang aku inginkan.. so,I'll do the best. for my mother, you're my everything in my life. love you mom :*.
Perkembangan merupakan suatu proses yang terjadi selama manusia hidup. Studi mengenai perkembangan seseorang tidak lagi seperti dulu berhenti pada waktu orang mencapai kedewasaannya, melainkan berlangsung terus dan mulai konsepsi hingga orang itu mati. Pembentukan pada masa dini ini akan bersifat tetap dan mempengaruhi sifat penyesuaian fisik, psikologis dan sosial pada masa-masa yang kemudian. Hal ini pula menyebabkan mengapa perlakuan terhadap anak pada masa dini ini harus sedemikian rupa sehingga dapat mengarah kepada penyesuaian sosial dan penyesuaian pribadi yang baik pada masa yang akan datang. Dapat pula dibuktikan bahwa perkembangan kognisi dan kecerdasan anak ditentukan pula pada masa yang sangat awal ini, bahkan pada masa pranatalnya. Kalau pengertian-pengertian ini nantinya dapat dipadukan dengan program-program pemeliharaan anak-anak Balita, tentu akan merupakan paduan usaha yang sangat baik.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan memiliki nuansa berbeda antara satu daerah dengan daerah lain, sehingga banyak bermunculan pemikiran – pemikiran yang dianggap sebagai penyesuaian proses pendidikan dengan kebutuhan yang diperlukan. Karenanya banyak teori yang dikemukakan para pemikir yang bermuara pada munculnya berbagai aliran pendidikan. Oleh karena itu perlu kita ketahui faktor – faktor apa saja yang dominan pengaruhnya dalam perkembangan peserta didik.
1.2 Rumusan masalah
Apa saja faktor – faktor pertumbuhan dan perkembangan peserta didik ?
1.3 Tujuan Pembahasan
Mengetahui faktor – faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pertumbuhan peserta didik
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang kurang normal :
a)Faktor-faktor yang terjadi sebelum lahir. waktu yang terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan kemampunn berperilaku, dihasilkan dalam waktu Iebih kurang sembilan bulan.
b)Faktor ketika lahir atau saat kelahiran. saat perkembangan yang brrlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bulan. Masa ini adalah masa ynng sangat. Bergantung kepada orang tua. Banyak kegiatan-kegiatan psikologis yang baru dimulai misalnya; bahasa, koordinasi sensori motor dan sosialisasi.
c)Faktor yang dialami bayi sesudah lahir. perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5 atau 6 tahun, kadang-kadang disebut masa pra sekolah. Selama fase ini mereka belajnr melakukan sendiri banyak hal dan berkembang keterampilan-keteranipilan yang berkaitan dengan kesiapan unttik bersekolah dan memanfaatkan waktu selama beberapa jam untuk bermain sendiri ataupun dengan temannya.
d)Faktor psikologis. perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolr.h dasar. Anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung. Secara formal mereka mulaimemastiki dunia yang lebih luas dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.
Hasil pertumbuhan antara lain berwujud bertambahnya ukuran-ukuran kuantitatif badan anak, seperti panjang, berat, dan kekuatannya. Begitu pula pertumbuhan akan mencakup perubahan yang makin sempurna tentang system jaringan saraf dan perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya. Dengan demikian, pertumbuhan juga dapat diartikan sebagai proses perubahan dan proses pematangan fisik.
2.2 Perkembangan peserta didik
Perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi organ-organ rohaniah dan bukan pada organ jasmaniah tersebut sehinggga penekanan arti perkembangan terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang termanifestasi pada kemampuan organ fisiologis. Proses perkembangan akan berlangsung sepanjang kehidupan manusia, sedangkan proses pertumbuhan seringkali terhenti jika seseorang telah mencapai kematangan fisik (Hartina, S., 2008).
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik :
1. Faktor internal
Yaitu faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri. Dengan demikian faktor internal bisa dibagi menjadi 2 macam faktor fisik dan faktor psikis (Zunun, 2008).
a)Faktor fisik
Di dunia ini orang mempunyai bentuk tubuh yang bermacam – macam. Ada yang tinggi ceking, ada yang pendek gemuk, dan ada yang sedang antara tinggi dan besar badanya. Sudah jelas, masing – masing mmpunyai pengaruh tersendiri bagi perkembangan seorang anak
b)Faktor psikis
Dalam hal kejiwaan, ada anak periang, sehingga banyak pergaulan. Akan tetapi ada pula yang selalu tampak murung, pendiam, mudah tersinggung karenanya suka menyendiri, kecerdasan dan temperamen.
2. Faktor Eksternal
Yaitu hal – hal yang datang atau ada diluar diri siswa yang meliputi lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa tersebut dengan lingkungan. Faktor eksternal dibagi menjadi 6 macam: faktor biologis, physis, ekonomis, cultural, edukatif, dan religious (Zunun, 2008).
a)Faktor biologis
Bisa diartikan, biologis dalam konteks ini adalah faktor yang berkaitan dengan keperluan primer seorang anak pada awal kehidupanya: Faktor ini wujudnya berupa pengaruh yang datang pertama kali dari pihak ibu dan ayah.
b)Faktor phyis
Maksudnya adalah pengaruh yang datang dari lingkungan geografis, seperti iklim keadaan alam, tingkat kesuburan tanah, jalur komunikasi dengan daerah lain, dsb. Semua ini jelas membawa dampak masing – masing terhadap perkembangan anak – anak yang lahir dan dibesarkan disana.
c)Faktor ekonomis
Dalam proses perkembanganya. Betapapun ukuranya bervariasi, seorang anak pasti memerlukan biaya. Biaya untuk makan dan minum dirumah, tetapi juga untuk mebeli alat – alat sekolah.
d)Faktor cultural
Di Indonesia ini, jika dihitung ada berpuluh bahkan beratus kelompok masyarakat yang masing – masing mempunyai kultur, budaya, adat istiadat, dan tradisi tersendiri, dan hal ini jelas berpengaruh terhadap perkemangan anak – anak.
e)Faktor edukatif
Pendidikan tak dapat disangkal mempunyai pengaruh terhadap perkembangan anak manusia. Malah karena sifatnya berencana dan sering kali diusahakan secara teratur, faktor pendidikan ini relatif paling besar pengaruhnya disbanding faktor yang lain manapun juga.
f)Faktor religious
Sebagai contoh seorang anak kyai, sudah pasti ia akan berebeda dengan anak lain yang tidak menjadi kyai, yang sekedar terhitung orang beragama, lebih – lebih yang memang tidak beragama sama sekali, ini adalah soal perkembangan pula, menyangkut proses terbentunya prilaku seorang anak dengan agama sebagai faktor penting yang mempengaruhinya.
Beberapa aliran yang berhubungan dengan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan siswa adalah:
1.Aliran Nativisme
Nativisme (nativism) adalah sebuah doktrin filosofis yang berpengaruh besar terhadap aliran psikologis . Tokoh utama aliran ini bernama arthur Schopenhoeur (1788-1860) seorangg filosofis Jerman, Aliran filosofis nativisme ini dijuluki sebagai aliran pesimistis yang memandang segala sesuatu dengan kacamata hitam, karena para ahli penganut ini berkeyakinan bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh pembawaannya, sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak ada pengaruhnya. Dalam ilmu pendidikan pandangan ini disebut pesimisme pedagogis (Radhy, 2007)
1.Aliran Empirisisme
Aliran empirisisme (empiricism) tokoh utamanya adalah John Locke (1632-1704). Nama asli aliran ini adalah “ The School of British Empiricism” (aliran empirisme inggris). Doktrin aliran empirisme yang amat mashur ialah “tabula Rasa” yang berarti lembaran kosong. Doktrin tabula rasa menekankan arti pentingnya pengalaman, lingkungan dan pendidikan dalam arti perkembangan manusia itu semata-mata bergantung pada lingkungan dan pengalaman pendidiknya sedangkan bakat dan pembawaan sejak lahir dianggap tidak ada pengaruhnya (Radhy, 2007).
2.Aliran Kovergensi
Aliran kovergensi merupakan gabungan antara aliran empirisisme dengan aliran nativisme. Aliran ini menggabungkan arti penting hereditas ( pembawaan) dengan lingkungan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh dalam perkembangan manusia. Tokoh utama aliran ini bernama Louis William Stern, seorang filosof dan psycholog Jerman (Radhy,2007).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan merupakan suatu proses yang terjadi selama manusia hidup. Studi mengenai perkembangan seseorang tidak lagi seperti dulu berhenti pada waktu orang mencapai kedewasaannya, melainkan berlangsung terus dan mulai konsepsi hingga orang itu mati. Pembentukan pada masa dini ini akan bersifat tetap dan mempengaruhi sifat penyesuaian fisik, psikologis dan sosial pada masa-masa yang kemudian.
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009, Perkembangan peserta didik (online), Http:www.dowbload-search-engine.com/perkembangan+peserta didik-ebook-pdf.html
Hartina, S., 2008, Perkembangan Peserta Didik, Reflika Aditama, Tegal.
Radhy, M.S., 2007, Perkembangan Peserta Didik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah, Pare-Pare.